Sejarah Desa

Sebelum terbentuknya Desa  yaitu pada tahun 1966 ada dua kampung yang bernama Naunu dan Oeltune, kedua kampung tersebut dikepalai/dipimpin oleh seorang tamukung/Nekaf yaitu Temukung Naunu dipimpin oleh Karel Beba dan Temukung oeltune dipimpin oleh Kaso Tanone.Pada Tahun 1968 terjadinya pembentukan Desa Gaya Baru maka kedua kampung itu digabungkan menjadi satu desa dengan Nama Desa Naunu (Pohon sukun/Sesak/Arti kata). yang pada waktu itu Kepala Desanya Bernama Alexander Beba, dibantu oleh dua pamong Desa yaitu Pamong (1) di Naunu dan Pamong (2) di Oeltune.

Kemudian terjadi pemekaran pamong dari dua (2) Pamong menjadi Lima (5) Pamong yaitu  Pamong Dua (2) dan Pamong empat (4) di Naunu dan pamong satu (1), Tiga (3) dan Lima (5) di Oeltune.Pada saat itu penduduk /masyarakat Desa Naunu terpencar dibeberapa Desa  (Camplong II, Silu dan Oebola), sementara beberapa KK  dari dua Kampung yang berdekatan dengan Desa Naunu masih warga Desa Camplong II Yaitu kampung Kiupenu dan Kampung Oelnaimuti/ bersifat kekeluargaan.

Setelah itu untuk memudahkan pelayanan maka pada  Tahun 1975 terjadi penggabungan Desa (enklave desa), maka kampung Naunu digabungkan dengan kelurahan Camplong 1 sedangkan Kampung Oeltune dengan Oebola, Oelpuah,dan Puamnasi yang sebelumnya warga desa Oebola serta Kampung Kiupenu dan Oelnaimuti  yang sebelumnya  warga desa Campong II digabungkan dengan kampung Oeltune tetap menjadi Naunu. Kemudian pada Tahun 2003 sesuai SK Bupati Kupang No:605/SKEP/HK/2003, tentang pemekaran Desa, maka kampung Oebola yangmerupakan bagian wilayah Desa Naunu (Dusun III) dipisahkan dari Desa Naunu menjadi persiapan Oebola Dalam dan dimekarkan menjadi satu (1) Desa yaitu Desa Oebola dan disyakan Tahun 2005, sedangkan kampung Oeltune dan kampung Oelnaimuti tetap menjadi satu Desa dan memakai Nama ”DESA NAUNU”  sampai sekarang.

Adapun Desa  yang di tunjuk sebagai Penjabat,sebelum ada Kepala Desa definitif hasil pemilihan adalahseperti table dibawah ini :

Tabel Periodisasi Kemimpinan Desa Naunu

(Sumber Data: Profil Desa 2019)